SEOUL (Reuters) - Harga minyak naik pada hari Rabu, didukung oleh penurunan persediaan minyak mentah AS, sementara potensi kekurangan minyak Iran dari November karena sanksi AS ditambahkan ke nada positif.
Minyak mentah Brent berjangka (LCOc1) berada di $ 72,80 per barel pada 0109 GMT, naik 18 sen, atau 0,25 persen, dari penutupan terakhir mereka.
US crude futures West Texas Intermediate (WTI) (CLC1) naik 26 sen, atau 0,39 persen, di $ 66,10 per barel.
Persediaan minyak mentah AS turun 5,2 juta barel dalam seminggu hingga Agustus.17, menjadi 405,6 juta barel, di depan perkiraan analis untuk penurunan 1,5 juta barel, menurut data dari kelompok industri American Petroleum Institute. [LEBAH]
Data resmi dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) jatuh tempo pada pukul 10:30 pagi EDT (1430 GMT) pada hari Rabu.
"Investor juga yakin bahwa inventaris (resmi) di Amerika Serikat akan turun pekan ini," kata Bank ANZ dalam catatannya.
Kekhawatiran juga tetap tentang seberapa banyak minyak akan dihapus dari pasar global dengan sanksi baru terhadap Iran, meskipun kekhawatiran bahwa pertumbuhan permintaan bisa melemah di tengah sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China, dua ekonomi terbesar dunia.
"Masalah Iran terus menduduki pikiran para pedagang," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di broker berjangka AxiTrader.
Iran, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak terbesar ketiga OPEC, mengatakan pada awal pekan ini tidak ada anggota OPEC lain yang boleh mengambil alih ekspor minyaknya.
Sementara itu, delegasi perdagangan Cina di Washington minggu ini untuk membahas perselisihan perdagangan dengan pihak AS. Tetapi tanda-tanda mencair tidak mungkin ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Senin bahwa dia tidak mengharapkan banyak kemajuan.
Kalau harga minyak dunia naik, sepatutnya jika terjadi kenaikan harga BBM di indonesia adalah hal yang wajar dan tidak perlu di demo.
sumber:investing.com
Minyak mentah Brent berjangka (LCOc1) berada di $ 72,80 per barel pada 0109 GMT, naik 18 sen, atau 0,25 persen, dari penutupan terakhir mereka.
US crude futures West Texas Intermediate (WTI) (CLC1) naik 26 sen, atau 0,39 persen, di $ 66,10 per barel.
Persediaan minyak mentah AS turun 5,2 juta barel dalam seminggu hingga Agustus.17, menjadi 405,6 juta barel, di depan perkiraan analis untuk penurunan 1,5 juta barel, menurut data dari kelompok industri American Petroleum Institute. [LEBAH]
Data resmi dari Administrasi Informasi Energi AS (EIA) jatuh tempo pada pukul 10:30 pagi EDT (1430 GMT) pada hari Rabu.
"Investor juga yakin bahwa inventaris (resmi) di Amerika Serikat akan turun pekan ini," kata Bank ANZ dalam catatannya.
Kekhawatiran juga tetap tentang seberapa banyak minyak akan dihapus dari pasar global dengan sanksi baru terhadap Iran, meskipun kekhawatiran bahwa pertumbuhan permintaan bisa melemah di tengah sengketa perdagangan antara Amerika Serikat dan China, dua ekonomi terbesar dunia.
"Masalah Iran terus menduduki pikiran para pedagang," kata Greg McKenna, kepala strategi pasar di broker berjangka AxiTrader.
Iran, anggota Organisasi Negara Pengekspor Minyak (OPEC) dan produsen minyak terbesar ketiga OPEC, mengatakan pada awal pekan ini tidak ada anggota OPEC lain yang boleh mengambil alih ekspor minyaknya.
Sementara itu, delegasi perdagangan Cina di Washington minggu ini untuk membahas perselisihan perdagangan dengan pihak AS. Tetapi tanda-tanda mencair tidak mungkin ketika Presiden AS Donald Trump mengatakan kepada Reuters dalam sebuah wawancara pada hari Senin bahwa dia tidak mengharapkan banyak kemajuan.
Kalau harga minyak dunia naik, sepatutnya jika terjadi kenaikan harga BBM di indonesia adalah hal yang wajar dan tidak perlu di demo.
sumber:investing.com
Harga minyak naik, Iran khawatir pada penurunan persediaan minyak mentah AS
Reviewed by Yonif
on
August 21, 2018
Rating:
No comments: