Struktur Kurikulum
dikembangkan untuk peserta didik berkelainan fisik, emosional, mental,
intelektual dan/atau sosial berdasarkan standar kompetensi lulusan, standar
kompetensi kelompok mata pelajaran, dan standar kompetensi mata pelajaran.
Peserta didik berkelainan dapat dikelompokkan menjadi dua kategori, (1) peserta
didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah
rata-rata, dan (2) peserta didik berkelainan disertai dengan kemampuan
intelektual di bawah rata-rata.
Kurikulum
Pendidikan Khusus terdiri atas delapan sampai dengan 10 mata pelajaran, muatan
lokal, program khusus, dan pengembangan diri.
Muatan lokal merupakan
kegiatan kurikuler untuk mengembangkan kompetensi yang disesuaikan dengan ciri
khas dan potensi daerah, termasuk keunggulan daerah, yang materinya tidak dapat
dikelompokkan ke dalam mata pelajaran yang ada. Substansi muatan lokal ditentukan
oleh satuan pendidikan.
Program khusus berisi
kegiatan yang bervariasi sesuai degan jenis ketunaannya, yaitu program
orientasi dan mobilitas untuk peserta didik tunanetra, bina komunikasi persepsi
bunyi dan irama untuk peserta didik tunarungu, bina diri untuk peserta didik
tunagrahita, bina gerak untuk peserta didik tunadaksa, dan bina pribadi dan
sosial untuk peserta didik tunalaras.
Pengembangan
diri bukan merupakan mata pelajaran yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan
diri bertujuan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk mengembangkan
dan mengekspresikan diri sesuai dengan kebutuhan, kemampuan, bakat, dan minat
setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah. Kegiatan pengembangan diri
difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru, atau tenaga kependidikan
yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan ekstrakurikuler.
Peserta didik
berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata,
dalam batas-batas tertentu masih dimungkinkan dapat mengikuti kurikulum standar
meskipun harus dengan penyesuaian-penyesuaian. Peserta didik berkelainan yang
disertai dengan kemampuan intelektual di bawah rata-rata, diperlukan kurikulum
yang sangat spesifik, sederhana dan bersifat tematik untuk mendorong
kemandirian dalam hidup sehari-hari.
Peserta didik
berkelainan tanpa disertai kemampuan intelektual di bawah rata-rata, yang
berkeinginan untuk melanjutkan sampai ke jenjang pendidikan tinggi, semaksimal
mungkin didorong untuk dapat mengikuti pendidikan secara inklusif pada satuan
pendidikan umum sejak Sekolah Dasar. Jika peserta didik mengikuti pendidikan
pada satuan pendidikan SDLB, setelah lulus, didorong untuk dapat melanjutkan ke
Sekolah Menengah Pertama umum. Bagi mereka yang tidak memungkinkan dan/atau
tidak berkeinginan untuk melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi, setelah
menyelesaikan pada jenjang SDLB dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMPLB,
dan SMALB.
Untuk memberikan
kesempatan kepada peserta didik yang memerlukan pindah jalur pendidikan antar satuan
pendidikan yang setara sesuai dengan ketentuan pasal. 12 ayat (1).e Undang-Undang
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, maka mekanisme
pendidikan bagi peserta didik melalui jalur formal dapat dilukiskan sebagai
berikut :
Berdasarkan
pertimbangan-pertimbangan tertentu, struktur kurikulum satuan Pendidikan Khusus
dikembangkan dengan memperhatikan hal-hal sebagai berikut.
1.
Kurikulum
untuk peserta didik berkelainan tanpa disertai dengan kemampuan intelektual di
bawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB A, B, D, E; SMPLB A , B, D,
E; dan SMALB A, B, D, E (A = tunanetra, B = tunarungu, D = tunadaksa ringan, E
= tunalaras).
2.
Kurikulum
untuk peserta didik berkelainan yang disertai dengan kemampuan intelektual di
bawah rata-rata, menggunakan sebutan Kurikulum SDLB C, C1, D1, G; SMPLB C, C1,
D1, G, dan SMALB C, C1, D1, G. (C =
tunagrahita ringan, C1 = tunagrahita sedang, D1 = tunadaksa sedang, G =
tunaganda).
3.
Kurikulum
satuan pendidikan SDLB A,B,D,E relatif sama dengan kurikulum SD umum. Pada
satuan pendidikan SMPLB A,B,D,E dan SMALB A,B,D,E dirancang untuk peserta didik
yang tidak memungkinkan dan/atau tidak berkeinginan untuk melanjutkan
pendidikan sampai ke jenjang pendidikan tinggi.
4.
Proporsi
muatan isi kurikulum satuan pendidikan SMPLB A,B,D,E terdiri atas 60% - 70%
aspek akademik dan 40% - 30% berisi aspek keterampilan vokasional. Muatan isi
kurikulum satuan pendidikan SMALB A,B,D,E
terdiri atas 40% – 50% aspek akademik dan 60% - 50% aspek keterampilan
vokasional.
5.
Kurikulum
satuan pendidikan SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G, dirancang sangat sederhana
sesuai dengan batas-batas kemampuan peserta didik dan sifatnya lebih
individual.
6.
Pembelajaran
untuk satuan Pendidikan Khusus SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1,G menggunakan
pendekatan tematik.
7.
Standar Kompetensi
(SK) dan Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran umum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E
mengacu kepada SK dan KD sekolah umum yang disesuaikan dengan kemampuan dan
kebutuhan khusus peserta didik, dikembangkan oleh BSNP, sedangkan SK dan KD
untuk mata pelajaran Program Khusus, dan Keterampilan dikembangkan oleh satuan
Pendidikan Khusus dengan memperhatikan jenjang dan jenis satuan pendidikan.
8.
Pengembangan
SK dan KD untuk semua mata pelajaran pada SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1,G
diserahkan kepada satuan Pendidikan Khusus yang bersangkutan dengan
memperhatikan tingkat dan jenis satuan pendidikan.
9.
Struktur
kurikulum pada satuan Pendidikan Khusus SDLB dan SMPLB mengacu pada Struktur
Kurikulum SD dan SMP dengan penambahan Program Khusus sesuai jenis kelainan,
dengan alokasi waktu 2 jam/minggu. Untuk jenjang SMALB, program khusus bersifat
kasuistik sesuai dengan kondisi dan kebutuhan peserta didik tertentu, dan tidak
dihitung sebagai beban belajar.
10.
Program
Khusus sesuai jenis kelainan peserta didik meliputi sebagai berikut.
a.
Orientasi dan
Mobilitas untuk peserta didik Tunanetra
b.
Bina
Komunikasi, Persepsi Bunyi dan Irama untuk peserta didik Tunarungu
c.
Bina Diri
untuk peserta didik Tunagrahita Ringan dan Sedang
d.
Bina Gerak
untuk peserta didik Tunadaksa Ringan
e.
Bina Pribadi
dan Sosial untuk peserta didik Tunalaras
f.
Bina Diri dan
Bina Gerak untuk peserta didik Tunadaksa Sedang, dan Tunaganda.
11.
Jumlah dan
alokasi waktu jam pembelajaran diatur sebagai berikut.
a.
Jumlah jam
pembelajaran SDLB A,B,D,E kelas I, II, III berkisar antara 28 – 30 jam pembelajaran/minggu
dan 34 jam pembelajaran/minggu untuk kelas IV, V, VI. Kelebihan 2 jam
pembelajaran dari SD umum karena ada tambahan mata pelajaran program khusus
b.
Jumlah jam
pembelajaran SMPLB A,B,D,E kelas VII, VIII, IX adalah 34 jam/minggu. Kelebihan
2 jam pembelajaran dari SMP umum karena ada penambahan mata pelajaran program
khusus
c.
Jumlah jam
pembelajaran SMALB A,B,D,E kelas X, XI, XII adalah 36 jam/minggu, sama dengan
jumlah jam pembelajaran SMA umum. Program khusus pada jenjang SMALB bersifat
fakultatif dan tidak termasuk beban pembelajaran
d.
Jumlah jam
pembelajaran SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G sama dengan jumlah jam pembelajaran
pada SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E, tetapi
penyajiannya melalui pendekatan tematik
e.
Alokasi per
jam pembelajaran untuk SDLB, SMPLB dan SMALB A, B, D, E maupun C,C1,D1,G
masing-masing 30’, 35’ dan 40’. Selisih 5 menit dar sekolah reguler disesuaikan
dengan kondisi peserta didik berkelainan.
f.
Satuan
pendidikan khusus SDLB dan SMPLB dapat menambah maksimum 6 jam pembelajaran/minggu
untuk keseluruhan jam pembelajaran, dan
4 jam pembelajaran untuk tingkat SMALB sesuai kebutuhan peserta didik dan
satuan pendidikan yang bersangkutan.
12. Muatan isi pada
setiap mata pelajaran diatur sebagai berikut .
a.
Muatan isi
setiap mata pelajaran pada SDLB A,B,D,E pada dasarnya sama dengan SD umum,
tetapi karena kelainan dan kebutuhan khususnya, maka diperlukan modifikasi
dan/atau penyesuaian secara terbatas
b.
Muatan isi
mata pelajaran Program Khusus disusun tersendiri oleh satuan pendidikan
c.
Muatan isi
mata pelajaran SMPLB A,B,D,E bidang akademik mengalami modifikasi dan
penyesuaian dari SMP umum sehingga menjadi sekitar 60% – 70%. Sisanya sekitar
40% - 30% muatan isi kurikulum ditekankan pada bidang keterampilan vokasional
d.
Muatan isi
mata pelajaran keterampilan vokasional meliputi tingkat dasar, tingkat terampil
dan tingkat mahir. Jenis keterampilan yang akan dikembangkan, diserahkan kepada
satuan pendidikan sesuai dengan minat, potensi, kemampuan dan kebutuhan peserta
didik serta kondisi satuan pendidikan.
e. Muatan
isi mata pelajaran untuk SMALB A,B,D,E bidang akademik mengalami modifikasi dan
penyesuaian dari SMA umum sehingga menjadi sekitar 40% – 50% bidang akademik,
dan sekitar 60% – 50% bidang keterampilan vokasional
f. Muatan
kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB C,C1,D1,G lebih ditekankan pada kemampuan menolong
diri sendiri dan keterampilan sederhana yang memungkinkan untuk menunjang
kemandirian peserta didik. Oleh karena itu, proporsi muatan keterampilan
vokasional lebih diutamakan
g. Pengembangan diri bukan merupakan mata pelajaran
yang harus diasuh oleh guru. Pengembangan diri bertujuan memberikan kesempatan
kepada peserta didik untuk mengembangkan dan mengekspresikan diri sesuai dengan
kebutuhan, bakat, dan minat setiap peserta didik sesuai dengan kondisi sekolah.
Kegiatan pengembangan diri difasilitasi dan atau dibimbing oleh konselor, guru,
atau tenaga kependidikan yang dapat dilakukan dalam bentuk kegiatan
ekstrakurikuler. Kegiatan pengembangan diri dilakukan melalui kegiatan
pelayanan konseling yang berkenaan dengan masalah diri pribadi dan kehidupan
sosial, belajar, dan pengembangan karir peserta didik. Pengembangan diri
terutama ditujukan untuk peningkatan kecakapan hidup
dan kemandirian sesuai dengan kebutuhan khusus peserta didik.
13. Struktur
Kurikulum SDLB, SMPLB, SMALB A,B,D,E dan C, C1, D1, G disajikan pada tabel di bawah ini.
Struktur Kurikulum SDLB Tunanetra
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
|||
I
|
II
|
III
|
IV, V, dan VI
|
|
A. Mata Pelajaran
|
3
|
|||
1. Pendidikan Agama
|
||||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
|||
3. Bahasa Indonesia
|
5
|
|||
4. Matematika
|
5
|
|||
5. Ilmu Pengetahuan Alam
|
4
|
|||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3
|
|||
7. Seni Budaya dan Keterampilan
|
4
|
|||
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
|||
B.
Muatan Lokal
|
2
|
|||
C. Program Khusus Orientasi dan Mobilitas
|
2
|
|||
D.
Pengembangan Diri
|
2*)
|
|||
Jumlah:
|
28
|
29
|
30
|
34
|
2*) Ekuivalen 2
jam pembelajaran
Struktur
Kurikulum SDLB Tunarungu
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
|||
I
|
II
|
III
|
IV, V, dan VI
|
|
A. Mata Pelajaran
|
3
|
|||
1. Pendidikan Agama
|
||||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
|||
3. Bahasa Indonesia
|
5
|
|||
4. Matematika
|
5
|
|||
5. Ilmu Pengetahuan Alam
|
4
|
|||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3
|
|||
7. Seni Budaya dan Keterampilan
|
4
|
|||
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
|||
B.
Muatan Lokal
|
2
|
|||
C. Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi
Bunyi & Irama
|
2
|
|||
D.
Pengembangan Diri
|
2*)
|
|||
Jumlah:
|
28
|
29
|
30
|
34
|
2*) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SDLB Tunadaksa
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
|||
I
|
II
|
III
|
IV, V, dan VI
|
|
A. Mata Pelajaran
|
3
|
|||
1. Pendidikan Agama
|
||||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
|||
3. Bahasa Indonesia
|
5
|
|||
4. Matematika
|
5
|
|||
5. Ilmu Pengetahuan Alam
|
4
|
|||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3
|
|||
7. Seni Budaya dan Keterampilan
|
4
|
|||
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
|||
B.
Muatan Lokal
|
2
|
|||
C.
Program Khusus Bina Gerak
|
2
|
|||
D.
Pengembangan Diri
|
2*)
|
|||
Jumlah:
|
28
|
29
|
30
|
34
|
2*)
Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SDLB Tunalaras
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
|||
I
|
II
|
III
|
IV, V, dan VI
|
|
A. Mata Pelajaran
|
3
|
|||
1. Pendidikan Agama
|
||||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
|||
3. Bahasa Indonesia
|
5
|
|||
4. Matematika
|
5
|
|||
5. Ilmu Pengetahuan Alam
|
4
|
|||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
3
|
|||
7. Seni Budaya dan Keterampilan
|
4
|
|||
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
4
|
|||
B.
Muatan Lokal
|
2
|
|||
C. Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial
|
2
|
|||
D.
Pengembangan Diri
|
2*)
|
|||
Jumlah:
|
28
|
29
|
30
|
34
|
2*) Ekuivalen 2 jam
pembelajaran
Struktur Kurikulum SMPLB Tunanetra
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A. Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
3
|
3
|
3
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
3
|
3
|
3
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
10
|
10
|
10
|
B.
Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus Orientasi & Mobilitas
|
2
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
34
|
34
|
34
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMPLB Tunarungu
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
3
|
3
|
3
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
3
|
3
|
3
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan.
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
10
|
10
|
10
|
B.
Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi
Bunyi & Irama
|
2
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
34
|
34
|
34
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMPLB Tunadaksa
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
3
|
3
|
3
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
3
|
3
|
3
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
10
|
10
|
10
|
B.
Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus Bina Gerak
|
2
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
34
|
34
|
34
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur
Kurikulum SMPLB Tunalaras
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
3
|
3
|
3
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
3
|
3
|
3
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
10
|
10
|
10
|
B.
Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus Bina Pribadi dan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
34
|
34
|
34
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMALB Tunanetra
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
X
|
XI
|
XII
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
2
|
2
|
2
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
2
|
2
|
2
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
16
|
16
|
16
|
B.
Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus Orientasi dan Mobilitas
|
-
|
-
|
-
|
D. Pengembangan Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**) Ekuivalen
2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMALB Tunarungu
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
X
|
XI
|
XII
|
|
A.
Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
2
|
2
|
2
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
2
|
2
|
2
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
16
|
16
|
16
|
B. Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus Bina Komunikasi, Persepsi
Bunyi dan Irama
|
-
|
-
|
-
|
D. Pengembangan
Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
*) Keterampilan
vokasional/teknologi informasi dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis
keterampilan vokasional/teknologi informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi
daerah.
2**) Ekuivalen
2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMALB Tunadaksa
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
X
|
XI
|
XII
|
|
A. Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
2
|
2
|
2
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
2
|
2
|
2
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
16
|
16
|
16
|
B. Muatan
Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus Bina Gerak
|
-
|
-
|
-
|
D. Pengembangan
Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMALB Tunalaras
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
X
|
XI
|
XII
|
|
A. Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
2
|
2
|
2
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
2
|
2
|
2
|
3. Bahasa Indonesia
|
2
|
2
|
2
|
4. Bahasa Inggris
|
2
|
2
|
2
|
5. Matematika
|
2
|
2
|
2
|
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
2
|
2
|
2
|
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
2
|
2
|
2
|
8. Seni Budaya
|
2
|
2
|
2
|
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
2
|
2
|
2
|
10. Keterampilan Vokasiopnal /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
16
|
16
|
16
|
B. Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program
Khusus Bina Pribadi dan Sosial
|
-
|
-
|
-
|
D. Pengembangan Diri
|
2**)
|
2**)
|
2**)
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
2**) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
14. Struktur Kurikulum SDLB, SMPLB, dan SMALB C,C1,D1,G
Struktur kurikulum satuan pendidikan khusus
tingkat SDLB, SMPLB dan SMALB C,C1,D1 dan G merupakan satu rumpun yang relatif
sama antara satu jenis kelainan dengan jenis kelainan yang lain. Karena itu di
bawah ini disajikan tabel struktur kurikulum untuk SDLB C,C1,D1,G, SMPLB
C,C1,D1,G dan SMALB C, C1, D1, G sebagai
berikut.
Struktur Kurikulum SDLB Tunagrahita Ringan,
Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang , dan Tunaganda
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
|
I, II, dan III
|
IV, V, dan VI
|
|
A. Mata Pelajaran
|
29 – 32
(Pendekatan
tematik)
|
30
(Pendekatan
tematik)
|
1. Pendidikan Agama
|
||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
||
3. Bahasa Indonesia
|
||
4. Matematika
|
||
5. Ilmu Pengetahuan Alam
|
||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
||
7. Seni Budaya dan Keterampilan
|
||
8. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
||
B.
Muatan Lokal
|
2
|
|
C.
Program Khusus *)
|
2
|
|
D.
Pengembangan Diri
|
2*)
|
|
Jumlah:
|
29 – 32
|
34
|
*) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan peserta didik
2*) Ekuivalen
2 jam pembelajaran
Struktur
Kurikulum SMPLB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa Sedang, dan
Tunaganda
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A. Mata Pelajaran
|
10
(Pende-katan tematik)
|
10
(Pende-katan tematik)
|
10
(Pende-katan tematik)
|
1. Pendidikan
Agama
|
|||
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
|||
3. Bahasa Indonesia
|
|||
4. Bahasa Inggris
|
|||
5. Matematika
|
|||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
|||
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
|||
8. Seni Budaya
|
|||
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
|||
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
20
|
20
|
20
|
B. Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C.
Program Khusus **)
|
2
|
2
|
2
|
D. Pengembangan Diri
|
2***)
|
2***)
|
2***)
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
**) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan
peserta didik
2***) Ekuivalen 2
jam pembelajaran
Struktur Kurikulum SMALB Tunagrahita Ringan, Tunagrahita Sedang, Tunadaksa
Sedang, dan Tunaganda.
Komponen
|
Kelas dan Alokasi Waktu |
||
VII
|
VIII
|
IX
|
|
A. Mata Pelajaran
|
|||
1. Pendidikan
Agama
|
10
(Pende-katan Tematik)
|
10
(Pende-katan Tematik)
|
10
(Pende-katan Tematik)
|
2. Pendidikan Kewarganegaraan
|
|||
3. Bahasa Indonesia
|
|||
4. Bahasa Inggris
|
|||
5. Matematika
|
|||
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
|
|||
7. Ilmu Pengetahuan Alam
|
|||
8. Seni Budaya
|
|||
9. Pendidikan Jasmani, Olahraga dan Kesehatan
|
|||
10. Keterampilan Vokasional /Teknologi Informasi
dan Komunikasi *)
|
24
|
24
|
24
|
B. Muatan Lokal
|
2
|
2
|
2
|
C. Program Khusus **)
|
-
|
-
|
-
|
D. Pengembangan Diri
|
2***)
|
2***)
|
2***)
|
Jumlah
|
36
|
36
|
36
|
*) Keterampilan vokasional/teknologi informasi
dan komunikasi merupakan paket pilihan. Jenis keterampilan vokasional/teknologi
informasi yang dikembangkan, diserahkan kepada sekolah sesuai potensi daerah.
**) Disesuaikan dengan kelainan dan kebutuhan
peserta didik
2***) Ekuivalen 2 jam pembelajaran
Struktur Kurikulum Pendidikan Khusus
Reviewed by Ifta
on
December 02, 2015
Rating:
No comments: