Setelah konsep-konsep esensial dipilih langkah berikutnya adalah pengembangan silabus. Namun karena silabus dikembangkan dalam materi tersendiri maka dalam bahan pelatihan ini tidak dibahas. Silabus inilah yang nantinya dikembangkan menjadi bahan pembelajaran yang salah satu luarannya berupa pengembangkan skenario pembelajaran.
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengembangkan silabus menjadi skenario pembelajaran adalah mengumpulkan bahan-bahan acuan. Bahan acuan bisa berupa berbagai buku teks tentang sains, buku eksperimen atau kumpulan aktivitas siswa, ensiklopedi, multimedia dan bahan penunjang seperti majalah, koran atau hasil penelusuran di internet. Masing-masing bahan acuan akan saling melengkapi sehingga skenario menjadi lebih baik.
Buku teks tentang sains diperlukan karena didalamnya terdapat ulasan yang mendetail tentang materi pokok yang akan dibahas. Pilihlah buku teks terbaru karena buku-buku baru memuat informasi-informasi yang up to date. Jika mungkin disediakan beberapa buku teks karena masing-masing buku biasanya memiliki kelebihan tersendiri. Jika tersedia beberapa buku dapat dijadikan perbandingan supaya konsep-konsep yang dikembangkan dalam materi pelajaran diyakini kebenarannya.
Buku eksperimen adalah buku yang berisi berbagai aktivitas atau percobaan laboratorium yang dapat dilakukan oleh siswa. Kegiatan laboratorium dapat secara langsung digunakan jika tersedia bahan-bahan yang dibutuhkan. Kegiatan laboratorium dapat pula dimodifikasi dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Jika perlu kegiatan laboratorium dapat pula dicari di internet.
Ensiklopedi, multimedia, majalah dan koran diperlukan karena didalamnya dapat ditemukan fakta-fakta dan aplikasi konsep yang sangat berguna untuk menyusun materi pembelajaran. Dalam ensiklopedi biasanya fakta, konsep dan generalisasi dituliskan secara populer dan dipergunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena alam sehingga sangat berguna untuk memperkaya materi pembelajaran.
Setelah bahan-bahan referensi terkumpulkan skenario pembelajaran dapat mulai disusun. Pada dasarnya bagian dari skenario pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari pendahuluan, eksplorasi, Konsolidasi, aplikasi dan evaluasi. Langkah-langkah skenario pembelajaran dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini.
Bagian pendahuluan fungsinya adalah untuk menggali pengalaman-pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari (fakta-fakta) yang terkait dengan konsep atau generalisasi yang akan dijelaskan. Untuk menggali informasi faktual ini dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya untuk membangun konsep gaya kepada siswa dapat ditanyakan tentang hal-hal yang dapat menyebabkan sebuah benda bergerak. Bagian pendahuluan diharapkan dapat mengarahkan siswa pada tema aktivitas laboratorium untuk memjawab berbagai pertanyaan yang terkait dengan konsep yang akan dibangun.
Bagian eksplorasi adalah bagian dari pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali informasi melalui serangkaian proses ilmiah berupa eksperimen atau kegiatan laboratorium. Pada bagian ini siswa diharapkan melakukan berbagai ketrampilan proses sains. Sedangkan bagian konsolidasi adalah bagian pembelajaran yang memberikan waktu kepada siswa untuk membangun konsep melalui kegiatan diskusi tentang hasil-hasil eksperimennya. Guru berperan untuk mengarahkan agar diskusi berhasil membangun konsep yang diinginkan.
Bagian berikutnya adalah aplikasi konsep atau generalisasi yang telah dikembangkan. Pada bagian ini dapat didiskusikan berbagai fenomena alam sehari-hari dengan memanfaatkan konsep atau generalisasi yang telah dikembangkan. Perhitungan matematis mungkin menjadi bagian dari aplikasi ini namun perlu diingat bahwa jangan sampai siswa terjebak dalam masalah matematis saja. Matematika dan kalkulator dalam hal ini hanya berfungsi sebagai alat saja. Pada bagian aplikasi perlu pula ditekankan prediksi tentang hal-hal yang mungkin terjadi jika informasi-informasi awal telah diketahui. Penjelasan tentang fenomena alam atau prediksi juga dapat dipertanyakan kepada siswa untuk mengevaluasi sejauhmana konsep atau generalisasi telah dipahami.
Terkait dengan kompetensi lintas kurikulum setiap konsep dan generalisai yang dikembangkan seyogyanya dikaitkan dengan Kebesaran Tuhan, lingkungan serta kultur masyarakat. Sebagai contoh ketika membahas topik kecepatan siswa dapat diajak berdiskusi/memikirkan apakah perlu jalan bebas hambatan diberi batasan kecepatan maksimal, bagaimana pendapat mereka tentang pelanggaran terhadap batas kecepatan, apakah memakai sabuk pengaman sebaiknya diwajibkan atau tidak dan sebagainya.
Langkah pertama yang perlu dilakukan untuk mengembangkan silabus menjadi skenario pembelajaran adalah mengumpulkan bahan-bahan acuan. Bahan acuan bisa berupa berbagai buku teks tentang sains, buku eksperimen atau kumpulan aktivitas siswa, ensiklopedi, multimedia dan bahan penunjang seperti majalah, koran atau hasil penelusuran di internet. Masing-masing bahan acuan akan saling melengkapi sehingga skenario menjadi lebih baik.
Buku teks tentang sains diperlukan karena didalamnya terdapat ulasan yang mendetail tentang materi pokok yang akan dibahas. Pilihlah buku teks terbaru karena buku-buku baru memuat informasi-informasi yang up to date. Jika mungkin disediakan beberapa buku teks karena masing-masing buku biasanya memiliki kelebihan tersendiri. Jika tersedia beberapa buku dapat dijadikan perbandingan supaya konsep-konsep yang dikembangkan dalam materi pelajaran diyakini kebenarannya.
Buku eksperimen adalah buku yang berisi berbagai aktivitas atau percobaan laboratorium yang dapat dilakukan oleh siswa. Kegiatan laboratorium dapat secara langsung digunakan jika tersedia bahan-bahan yang dibutuhkan. Kegiatan laboratorium dapat pula dimodifikasi dengan menggunakan bahan-bahan yang mudah didapatkan. Jika perlu kegiatan laboratorium dapat pula dicari di internet.
Ensiklopedi, multimedia, majalah dan koran diperlukan karena didalamnya dapat ditemukan fakta-fakta dan aplikasi konsep yang sangat berguna untuk menyusun materi pembelajaran. Dalam ensiklopedi biasanya fakta, konsep dan generalisasi dituliskan secara populer dan dipergunakan untuk menjelaskan berbagai fenomena alam sehingga sangat berguna untuk memperkaya materi pembelajaran.
Setelah bahan-bahan referensi terkumpulkan skenario pembelajaran dapat mulai disusun. Pada dasarnya bagian dari skenario pembelajaran yang dikembangkan terdiri dari pendahuluan, eksplorasi, Konsolidasi, aplikasi dan evaluasi. Langkah-langkah skenario pembelajaran dapat diperhatikan pada gambar di bawah ini.
Bagian pendahuluan fungsinya adalah untuk menggali pengalaman-pengalaman siswa dalam kehidupan sehari-hari (fakta-fakta) yang terkait dengan konsep atau generalisasi yang akan dijelaskan. Untuk menggali informasi faktual ini dapat diungkapkan dalam bentuk kalimat tanya. Misalnya untuk membangun konsep gaya kepada siswa dapat ditanyakan tentang hal-hal yang dapat menyebabkan sebuah benda bergerak. Bagian pendahuluan diharapkan dapat mengarahkan siswa pada tema aktivitas laboratorium untuk memjawab berbagai pertanyaan yang terkait dengan konsep yang akan dibangun.
Bagian eksplorasi adalah bagian dari pembelajaran yang memberikan kesempatan kepada siswa untuk menggali informasi melalui serangkaian proses ilmiah berupa eksperimen atau kegiatan laboratorium. Pada bagian ini siswa diharapkan melakukan berbagai ketrampilan proses sains. Sedangkan bagian konsolidasi adalah bagian pembelajaran yang memberikan waktu kepada siswa untuk membangun konsep melalui kegiatan diskusi tentang hasil-hasil eksperimennya. Guru berperan untuk mengarahkan agar diskusi berhasil membangun konsep yang diinginkan.
Bagian berikutnya adalah aplikasi konsep atau generalisasi yang telah dikembangkan. Pada bagian ini dapat didiskusikan berbagai fenomena alam sehari-hari dengan memanfaatkan konsep atau generalisasi yang telah dikembangkan. Perhitungan matematis mungkin menjadi bagian dari aplikasi ini namun perlu diingat bahwa jangan sampai siswa terjebak dalam masalah matematis saja. Matematika dan kalkulator dalam hal ini hanya berfungsi sebagai alat saja. Pada bagian aplikasi perlu pula ditekankan prediksi tentang hal-hal yang mungkin terjadi jika informasi-informasi awal telah diketahui. Penjelasan tentang fenomena alam atau prediksi juga dapat dipertanyakan kepada siswa untuk mengevaluasi sejauhmana konsep atau generalisasi telah dipahami.
Terkait dengan kompetensi lintas kurikulum setiap konsep dan generalisai yang dikembangkan seyogyanya dikaitkan dengan Kebesaran Tuhan, lingkungan serta kultur masyarakat. Sebagai contoh ketika membahas topik kecepatan siswa dapat diajak berdiskusi/memikirkan apakah perlu jalan bebas hambatan diberi batasan kecepatan maksimal, bagaimana pendapat mereka tentang pelanggaran terhadap batas kecepatan, apakah memakai sabuk pengaman sebaiknya diwajibkan atau tidak dan sebagainya.
Mengembangkan Konsep Esensial Menjadi Skenario Pembelajaran
Reviewed by Ifta
on
December 07, 2015
Rating:
No comments: