Asesmen test obyektif merupakan teknik asesmen
tradisional (tes obyektif dan subyektif) telah digunakan selama bertahun-tahun
yang lalu. Ada kecenderungan seorang pendidik percaya bahwa perkembangan itu
sederhana dan terus maju ke depan. Pengembangan tes itu mudah, tetapi
mengembangkan tes yang baik memerlukan pengetahuan dan ketrampilan.
a. Karakteristik Umum
Tes obyektif memiliki
satu respon yang dianggap benar, tanpa menghiraukan siapa yang menskor
respon-respon itu, akan ditemukan skor-skor yang identik.
Obyektif berimplikasi
pada bahwa keputusan subyektif tidak mempengaruhi skor individual siswa. Juga dikenal sebagai
“selected-response items” dan “structured-response items”. Meliputi bentuk
pilihan ganda,dan menjodohkan. Biasanya digunakan untuk mengases ketrampilan
berpikir tingkat rendah seperti pengetahuan, pemahaman dan aplikasi
(ketrampilan berpikir tingkat tinggi lebih sulit untuk ditulis). Relatif mudah untuk diselenggarakan, diskor dan dianalisis. Penulisan butir
dengan kualitas tinggi mempersyaratkan waktu secara substansial. Walaupun
subyektivitas dapat dihindari dari proses penskoran, derajad subyektivitas
secara substantif ada dalam penentuan muatan isi yang dikandung oleh
butir-butir tersebut. Tebak-tebakan dalam merespon merupakan sebuah kenyataan
yang hampir pasti terjadi.
Panduan umum dalam
menulis butir tes obyektif: 1) tes obyektif harus mencakup isi dan ketrampilan
yang penting, 2) kosa-kata dan tingkat pembacaan dari tiap butir harus menjadi
kemungkinan yang mendasar, 3) setiap butir obyektif harus dinyatakan dalam
pernyataan yang tidak multi tafsir, dan kerancuan kata maupun struktur kalimat
harus dihindari, 4) butir obyektif tidak harus terdiri dari pernyataan-pernyataan
kata demikata atau frase harus dihilangkan dari teks, 5) kunci untuk menjawab
yang benar tidak diberikan.
Petunjuk pemformatan tes
obyektif: 1) variasikan bentuk-bentuk butir yang tampil dalam tes kelas, 2)
kelompokkan butir-butir yang sejenis dalam format bersama kemudian
masing-masing tipe tampilkan dalam sebuah bagian yang terpisah, 3) setiap
bagian harus didahului oleh petunjuk yang jernih, 4) dalam tiap bagian,
mengandung butir yang mudah sampai dengan sulit, 5) walaupun semua butir tidak akan
tampil pada setiap tes, butir-butir itu harus disusun dalam susunan
benar-salah, menjodohkan, jawab singkat, pilihan ganda, dan esai, 6) berikan
rung yang cukup bagi siswa untuk merespon tiap-tiap butir, 7) hindari
pemenggalan sebuah butir dalam 2 halaman.
Petunjuk umum untuk
penulisan tes obyektif:
1) mulai pengembangan tes dengan tabel spesifikasi: (a)bagan
yang menunjukkan tujuan pembelajaran, isi, dan taksonomi Bloom; (b) tentukan
kategori utama dari isi, dalam baris-baris; (c) nyatakan 6 tingkat domain
kognitif Bloom dalam kolom-kolom; (d) tuliskan dalam sel-sel jumlah butir atau
persentase butir yang dikembangkan untuk isi dan tingkatannya
2) berikan jaminan (pastikan) bahwa tes mencakup
sample-sampel isi secara akurat dan representatif
3) pilihan penggunaan tes obyektif yang disarankan: (a)
pertimbangkan pertanyaan dasar: apakah butir cocok/sejodoh dengan pembelajaran
yang diterima siswa?; (b) buku ajar harus hati-hati diuji kesesuaiannya.
4) Penskoran relatif mudah: gunakan kunci jawaban untuk
sampai pada jumlah total butir yang dijawab dengan benar oleh siswa
b. Tipe-tipe Tes obyektif:
b.1 Pilihan Ganda
Format dasar yang
terdiri dari sebuah pernyataan/pertanyaan dan pilihan jawabab (hanya satu
pilihan yang benar, dan yang lainnya disebut dengan distractors). Pernyataan
dapat berupa pertanyaan atau melengkapi pernyataan. Ada tiga sampai dengan lima
pilihan. Sangat berguna untuk mengases ingatan fakta dan aplikasi pengetahuan.
Dapat juga digunakan untuk mengases ketrampilan berpikir tingkat lebih tinggi
(lebih sulit untuk dituliskan).
Panduan umum
pengembangan tes pilihan ganda:
1.
pernyataan
harus jernih menyatakan masalah yang menjadi perhatian siswa,
2.
semua pilihan jawaban harus parallel dalam
jenis isinya
3.
pilihan harus menghindari pengulangan kata
4.
kata
benda atau kata sifat yang secara substansial merubah makna pernyataan atau
pilihan harus ditekankan
5.
semua
distraktor dalam seperangkat respon harus masuk akal
6.
tata
bahasa dalam setiap pilihan harus konsisten dengan pernyataan/pertanyaan
7.
butir
harus menghindari penyertaan ungkapan “semua … di atas” , atau kebalikannya
atau pilihan jawaban yang ekivalen
8.
butir
harus tetap independen satu dengan lainnya
9.
hindari
petunjuk kunci jawaban seperti satu ungkapan kunci, antara
pertanyaan/pernyataan dengan pilihan yang benar
Keuntungannya
antara lain: a) dapat untuk menguji sample domain isi secara efisien dan
komprehensif, b) dapat digunakan dalam semua subjek area secara semu, c) dapat
diskor dengan relatif cepat, d) penskoran merupakan sebuah proses obyektif, e)
dapat memberikan informasi diagnostik.
Keterbatasannya antara
lain: a) mudah terpengaruh oleh tebak-tebakan, b) penyusunannya memakan waktu.
Ragam dari pilihan
ganda: a) variasi jawaban benar dan jawaban terbaik, b) kombinasi butir pilihan
ganda dan esai jawaban singkat, c) butir pilihan ganda metakognitif (“jelaskan
jawabanmu………”), memberi kesempatan kepada siswa untuk menjelaskan dan
merefleksikan pemikirannya.
b.2. Menjodohkan
Format dasarnya terdiri
dari dua daftar yaitu daftar pernyataan/pertanyaan (stimuli) dan daftar
jawaban. Harus terjadi korespondensi satu-satu antara daftar stimuli dan daftar
jawaban. Dianggap sebagai satu kasus khusus dari butir pilihan ganda. Dapat
mengases ketrampilan pemahaman dan pengetahuan. Secara khusus sangat berguna
dalam pengukuran pemahaman konsep atau bentuk-bentuk yang saling berhubungan.
Panduan umum pengembangan butir tes menjodohkan:
1.
daftar
stimuli maupun jawaban harus homogen
2.
petunjuk penjodohan harus dibuat jernih
3.
hindari
penjodohan sempurna dengan penempatan daftar jawaban lebih banyak ketimbang
daftar stimuli
4.
gunakan
daftar stimuli dan jawaban yang relatif singkat
5.
tempatkan
frase yang lebih panjang dalam daftar stimuli dan yang lebih pendek pada daftar
jawaban.
6.
susunlah
daftar tersebut dalam urutan yang logis
Keuntungannya
antara lain: a) memberi peluang untuk mengases konsep, ide dan fakta yang
saling terkait dengan lebih efisien, b) relatif lebih mudah
disusun/dikembangkan, c) pada dasarnya merupakan kombinasi butir pilihan ganda
dengan penggunaan seperangkat jawaban yang sama, d) penskorannya relatif mudah.
Keterbatasannya antara
lain adalah: a) mempersyaratkan ide atau konsep yang berkaitan dalam jumlah
yang besar, b) sangat sulit didesain untuk ketrampilan tingkat tinggi.
b.3. Pilihan Alternatif
Secara esensial merupakan
kasus khusus dari butir pilihan ganda di mana pilihan dibatasi hanya dua
pilihan. Jenis
paling popular adalah butir benar-salah (true-false item). Ragamnya meliputi: benar-tidak benar, ya-tidak, dan fakta-opini. Dapat
efektif jika ditulis dengan hati-hati (meskipun berita negatif). Cenderung
overestimate pada prestasi siswa, sementara siswa memiliki peluang 50% untuk
asal tebak terhadap jawaban yang benar.
Panduan umum pengembangannya:
1.
hindari
penggunaan ungkapan absolut dan ketentuan khusus lainnya
2.
hindari
pengujian pengetahuan trivial/kurang berguna
3.
butir-butir
dinyatakan dalam kalimat positip; jika pernyataan negatif harus digunakan,
tandailah ungkapan negatif dengan garis bawah, tebal, atau cetak miring
4.
kira-kira
separuh dari seluruh butir harus memiliki kunci jawaban benar dan separuhnya
lagi mempunyai kunci jawaban salah
5.
pernyataan
benar dan pernyataan salah harus memiliki sama panjang
6.
butir
benar-salah haruslah benar sepenuhnya atau salah sepenuhnya.
Keuntungannya
antara lain adalah: a) relatif cepat untuk membuatnya, menjawabnya, dan
menskornya; b) dapat diskor secara efisien dan
obyektif.
Keterbatasannya antara
lain adalah: a) memberi peluang sangat besar untuk menebak-nebak, b)
butir-butirnya secara dominan sesuai untuk mengases ketrampilan tingkat rendah.
Ragamnya meliputi: a)
butir ya-tidak, b) benar-salah terkoreksi (mempersyaratkan siswa menulis ulang
beberapa pernyataan yang salah), c) embedded alternate-choice items, yang
menyatakan sederet butir pilihan alternatif di dalam satu paragraph, d)
multiple true-false items, merupakan hasil persilangan pilihan ganda dengan
pilihan alternatif(pernyataan-pernyataan benar-salah ganda, masing-masing
menggunakan pernyataan/pertanyaan yang sama)
c. Analisis Butir
Analisis butir,
merupakan analisis secara statistik karakteristik setiap butir yang tampil
dalam sebuah tes dengan tujuan membuat keputusan tentang butir yang
dipertahankan dan butir yang harus dibuang.
Butir-butir harus
dievaluasi: a)ketika butir-butir itu sedang dirancang (menggunakan tabel
spesifikasi, panduan dsb), b) mengikuti penyelenggaraan tes dan penskoran.
Ada empat ukuran dasar
statistik, yaitu: a) taraf kesukaran butir: proporsi siswa yang menjawab butir
dengan benar, b) daya pembeda: perbedaan antara proporsi dari jawaban benar siswa
dalam kelompok tinggi dan kelompok rendah, c) analisis distraktor: menguji pola
respon/jawaban untuk pilihan salah, d) reliabilitas: konsistensi menyeluruh
untuk seluruh butir.
c.1 Taraf Kesukaran
Taraf kesulitan,
disimbolkan dengan ρ, secara sederhana merupakan pembagian antara jumlah
siswa yang menjawab benar dalam suatu butir dengan jumlah siswa yang
merespon/menjawab butir itu. Nilainya dapat merentang antara 0,00 (sulit) s/d
1,00 (mudah). Pertimbangan untuk merevisi butir jikalau ρ <
0,20 atau ρ > 0,80. keputusan yang baik juga harus juga digunakan dalam hubunganya
dengan analisis atatistik. Guru dapat mengharapkan seluruh siswa menjawab
dengan benar beberapa butir; karenanya ρ = 1,00 mengindikasikan bahwa
seluruh siswa telah memahami konsep dengan sangat sempurna.
c.2 Derajad Pembeda
Derajad Pembeda,
disimbulkan dengan D, bertujuan untuk menunjukkan bagaimana butir dapat
membedakan siswa yang berkemampuan rendah dan siswa yang berkemampuan tinggi
(pada keseluruhan tes). Jika sebuah butir berfungsi sebagai pembeda yang baik,
maka sebagian besar siswa dalam kelompok kemampuan tinggi akan menjawab butir
itu dengan benar dan sebagian besar siswa dalam kelompok kemampuan rendah
menjawab butir itu dengan salah. Biasanya nilainya merentang dari +0,10 sampai
dengan + 0,60.
c.3 Analisis distraktor
Secara informal menguji
pola jawaban lintas semua pilihan pilihan.
c.4 Reliabilitas
Reliabilitas, dihitung
dengan KR-21 untuk memperoleh nilai koefisien reliabilitas. Nilainya merentang
dari 0,00 sampai dengan 1,00. rentang nilai yang diinginkan untuk tes di kelas
adalah antara 0,70 sampai dengan 1,00.
d. Validitas dan Reliabilitas Tes Obyektif
Validitas, harus dapat
menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: a) apakah saya sedang mengukur apa yang
hendak diukur?, b)seberapakah tingkat kepercayaan yang harus saya miliki untuk
keputusan yang akan saya buat berdasarkan pada ukuran-ukuran tersebut.
Kecenderungan utamanya adalah validitas isi.
Reliabilitas, dibangun
melalui penggunaan analisis statistik, khususnya KR-21, yaitu untuk memperoleh
nilai koefisien reliabilitas.
Asesmen tes obyektif
Reviewed by Ifta
on
November 29, 2015
Rating:
No comments: