Menyambung bahasan sebelumnya mengenai asesmen. Asesmen yang kita bahas kali ini mengenai asesmen formal dan informal. Biasanya asesmen informal meliputi
bentuk-bentuk seperti observasi oleh guru, pertanyaan guru selama proses
pembelajaran, dan refleksi siswa. Kebanyakan asesmen yang digunakan di kelas adalah asesmen informal. Asesmen ini terjadi selama proses pembelajaran
berlangsung, dan dilakukan secara berkelanjutan.
a. Observasi oleh guru
Observasi
oleh guru merupakan kegiatan memperhatikan/melihat dan/atau mendengarkan siswa
seperti: bagaimana ia melakukan kegiatan belajar, atau bagaimana ia membuat
hasil produk belajar dan sebagainya. Observasi oleh guru
bertujuan untuk merekam dan
mendeskribsikan perilaku siswa seperti apa adanya. Dapat memberikan informasi
yang mengarah pada: 1) kualitas performa siswa, 2) proses dan prosedur siswa
dalam melengkapi atau mengerjakan tugas belajarnya, 3) proses dan prosedur yang
guru gunakan dalam melaksanakan pembelajaran.
Karakteristiknya
antara lain: 1) banyak kejadian yang diobservasi secara bersamaan atau berhasil
dalam waktu yang cepat, 2) observasi kelas tentu saja focus pada satu kejadian,
3) guru harus bergantung pada observasi siswa, 4) sangat banyak kejadian yang
ada di kelas yang terlewatkan tidak dicatat, 5) observasi cepat dilupakan atau
terkontaminasi tatkala dipanggil ulang, 6) observasi tentu saja perlu inferensi
Petunjuk
penggunaannya: 1) ketahuilah apa yang akan diobservasi, 2)ketahuilah
keterbatasan tempat dan berapa banyak yang sedang diobservasi, 3) akrablah
dengan apa yang diobservasi, 4) hindari perluasan inferensi, perhatikan
kejadian yang substansial, 5) sadari bahwa observasi bisa menjadi overestimate
achievement, 6)observasi dokumen yang harus dipanggil ulang di waktu kemudian
Penyimpanan Rekaman:
a) Rekaman anekdotal: narasi pendek yang mendeskribsikan konteks dan perilaku, digunakan untuk dokumen perilaku sebagai referensi di waktu kemudian oleh guru atau yang lainnya, boleh jadi meliputi interpretasi, bias harus dihindari dalam beberapa interpretasi, hanya rekaman observasi yang sangat penting dan tidak dapat ditemui melalui metode asesmen kelas yang lebih formal
b) Checklist: daftar perilaku atau outcomes, yang guru mengindikasikannya dengan mudah untuk diobservasi, dibatasi untuk situasi yang menghadirkan atau tak menghadirkan suatu kondisi untuk ditentukan, lebih terstruktur ketimbang rekaman anecdotal. Hanya ada dua pilihan yang mungkin untuk observasi yaitu: diobservasi atau tidak diobservasi
c) Rating scales: merupakan penyederhanaan dari checklists; balikan yang jauh lebih spesifik(sepanjang sebuah kontinum). Dapat mengidikasikan frekuensi atau derajad tentang bagaimana siswa mempertunjukkan sebuah karakteristik. Dapat digunakan secara formatif maupun sumatif. Biasanya juga dirujuk sebagai rubrics (holistic dan analytic)
b. Pertanyaan guru
Pertanyaan
guru: informal, tak terencana (unplanned), oral spontan secara ikuiri yang
diajukan oleh guru kepada siswa, berguna sebagai sebuah
monitoring terhadap pemahaman siswa
sepanjang proses pembelajaran. Dapat diajukan lower-questions dan
higher-questions, juga dapat digunakan sebagai satu bentuk refleksi diri
(self-reflection) dari siswa.
Karakteristik
pertanyaan guru antara lain: 1) dapat menjadi menonjolkan diri, 2)harus
diinterpretasikan oleh guru lain, harus menjadi jelas, 3) dapat diarahkan pada
individu-individu, pada kelompok-kelompok kecil, atau pada seluruh kelas,
4)pertanyaan-pertanyaan detil ditanyakan dan bagian responnya dengan cepat
dilupakan.
Petunjuk
penggunaan: 1) kembangkan pertanyaan dari objectiv pembelajaran, 2) berikan
sebuah masalah yang jelas untuk siswa , 3) berikan waktu yang cukup bagi siswa
untuk merespon, 4) hindari kebingungan siswa, 5) tujukkan perhatian ketika
menanggapi respon siswa
Rekaman penyimpanan; masih sedikit
teknik yang ada untuk keperluan ini, guru dapat menyesuaikan bentuk variasi
checklist untuk mendokumentasikan partisipasi dan respon siswa.
c. Refleksi siswa
Refleksi
siswa merupakan narasi ikhtisar atau laporan diri yang ditulis oleh siswa
tentang subyek materi yang dipelajarinya. brief narratives or self-reports
written by siswa concerning the subject
matter being studied.dapat berupa jurnal belajar atau buku catatan belajar.
dilengkapi secara periodic oleh siswa
unit demi unit. Dapat juga berupa ringkasan materi, pertanyaan-pertanyaan yang
diajukan sepanjang atau selama kelas berlangsung, karakteristik dari sebuah
proyek dan sebagainya.
Memberi
kesempatan kepada guru dan siswa untuk mendiskusikan komentar-komentar dan
pertanyaan-pertanyaan. Yang digunakan secara luas dengan berbagai variasi
adalah bentuk one-minute paper.
Para siswa
diberikan kesempatan beberapa menit dari acara di kelas untuk merespon (dalam
bentuk tulisan dan tanpa nama) satu atau dua pertanyaan yang diberikan secara
spesifik oleh guru.
1.
Hal terpenting apakah
yang kamu pelajari di kelas sepanjang hari ini?
2.
Pertanyaan apakah
yang dapat kamu ajukan setelah kamu mengikuti pembelajaran di kelas hari ini?
3.
Saya akan mencari
tahu lebih jauh tentang ………
4.
Saya masih tidak percaya tentang …
Respon siswa
dikumpulkan dan disintesis oleh guru. Guru memulai kelas berikutnya dengan
komentar hasil sintesis yang telah dilakukannya. Guru menekankan pada
tanggungjawab siswa untuk didengar dan diproses.
d. Validitas and Reliabilitas Asesmen informal
Tentu saja
perlu bersabar untuk mereduksi validitas dan Reliabilitas yang diakibatkan oleh
subyektivitas alamiah. Validitas dan Reliabilitas asesmen informal dapat ditingkatkan dengan cara
mencegah munculnya masalah-masalah yang umum.
Validitas,
dapat dipengaruhi oleh pengambilan
keputusan atau pengantisipasian perilaku siswa secara merugikan. Ketidakcocokan
indicator-indikator dari karakteristik siswa terkadang dapat dipilih.
Reliabilitas,
dipengaruhi oleh kurang-mencukupinya pengambilan sample perilaku siswa.
Gambaran inferensi dalam satu
setting mungkin tidak diperluas pada
setting yang lainnya.
e. Keuntungan dan Keterbatasan Asesmen informal
Keuntungannya,
adalah efisien dan dapat diadabtasikan, dapat dibangun ke dalam arus pelajaran
(bukan interupsi), dan dapat digunakan untuk memonitor kegiatan belajar dan
pembelajaran.
Keterbatasannya,
adalah observasi dibatasi hanya untuk perilaku yang terjadi secara alamiah.
Guru mengamati hanya bagian-bagian dari
perilaku siswa. beberapa observasi
informal berlangsung tetapi tidak didokumentasikan dan oleh karenanya mudah
dilupakan
Bersambung
Asesmen formal dan informal
Reviewed by Ifta
on
November 29, 2015
Rating:
No comments: