Bahan Untuk Membuat Pupuk Organik Pengganti Pupuk NPK

May 29, 2024

Halo sobat gardener, Membuat pupuk organik sebagai pengganti pupuk NPK (Nitrogen, Fosfor, dan Kalium) bisa menjadi solusi yang baik untuk mendukung pertumbuhan tanaman secara alami dan ramah lingkungan. Berikut adalah cara membuat pupuk organik yang kaya akan unsur-unsur tersebut:

Bahan-Bahan:

Sumber Nitrogen (N)

Kompos hijau (sisa sayuran, potongan rumput)

Pupuk kandang (kotoran ayam, sapi, kambing)

Daun-daunan hijau (seperti daun kacang-kacangan)


Sumber Fosfor (P)

Tepung tulang

Abu sekam padi

Kulit telur yang dihaluskan


Sumber Kalium (K)

Abu kayu

Kulit pisang yang telah dikeringkan dan dihancurkan

Kelp atau rumput laut kering


Langkah-Langkah:

Mengumpulkan dan Menyiapkan Bahan

Kumpulkan semua bahan organik yang diperlukan.

Cincang bahan yang lebih besar menjadi potongan-potongan kecil agar mudah terurai.


Membuat Kompos

Siapkan tempat atau wadah kompos. Bisa menggunakan komposter atau hanya tumpukan di pojok kebun.

Campur bahan-bahan organik hijau (kaya nitrogen) dengan bahan coklat (kaya karbon, seperti daun kering atau jerami) dengan perbandingan 2:1.

Tambahkan sedikit tanah kebun untuk mempercepat proses dekomposisi.


Menambahkan Sumber Fosfor dan Kalium

Selama proses pembuatan kompos, tambahkan tepung tulang dan kulit telur yang dihancurkan untuk sumber fosfor.

Tambahkan abu kayu dan kulit pisang kering yang dihancurkan sebagai sumber kalium.

Aduk campuran secara berkala (sekitar setiap minggu) untuk memastikan aerasi yang baik dan mempercepat dekomposisi.


Pematangan Kompos

Proses pematangan kompos memakan waktu sekitar 2-3 bulan, tergantung pada kondisi cuaca dan bahan yang digunakan.

Kompos matang ditandai dengan warna coklat tua, tekstur halus, dan aroma tanah yang segar.


Aplikasi pada Tanaman

Setelah kompos matang, saring untuk menghilangkan potongan yang belum terurai sempurna.

Aplikasikan kompos sebagai pupuk dasar sebelum penanaman atau sebagai pupuk tambahan dengan menyebarkan sekitar tanaman dan kemudian diolah ke dalam tanah.


Tips Tambahan:

Aerasi dan Kelembaban: Pastikan tumpukan kompos memiliki aerasi yang baik dan kelembaban yang cukup (seperti spons basah) untuk mencegah pembusukan dan mempercepat dekomposisi.

Rotasi Bahan: Putar dan balik kompos secara berkala untuk memastikan dekomposisi merata.

Penggunaan Lain: Sisa teh kompos (air hasil perendaman kompos matang) bisa digunakan sebagai pupuk cair untuk penyiraman langsung pada tanaman.


Kesimpulan:

Menggunakan pupuk organik buatan sendiri tidak hanya ramah lingkungan tetapi juga memberikan nutrisi yang seimbang dan berkelanjutan untuk tanaman. Pupuk organik ini membantu meningkatkan kesuburan tanah secara alami dan mengurangi ketergantungan pada bahan kimia. Dengan bahan-bahan yang mudah didapat dan proses yang sederhana, Anda dapat membuat pupuk organik yang efektif sebagai pengganti NPK.

Bahan Untuk Membuat Pupuk Organik Pengganti Pupuk NPK Bahan Untuk Membuat Pupuk Organik Pengganti Pupuk NPK Reviewed by Yonif on May 29, 2024 Rating: 5

Resiko Mengaplikasikan Pupuk Secara Berlebihan Atau Terlalu Sering

May 29, 2024

Halo Sobat gardener, Mengaplikasikan pupuk secara berlebihan atau terlalu sering dapat menyebabkan berbagai masalah pada tanaman dan lingkungan. Meskipun pemberian pupuk sangat penting untuk mendukung pertumbuhan tanaman, pemakaian yang tidak tepat bisa berbahaya. Berikut adalah beberapa faktor yang perlu dipertimbangkan saat menentukan frekuensi pemupukan:

Jenis Tanaman dan Fase Pertumbuhan:

Tanaman muda sering membutuhkan pupuk yang berbeda dibandingkan tanaman dewasa. Bibit dan tanaman muda biasanya memerlukan pupuk dengan kandungan nitrogen tinggi untuk mendukung pertumbuhan daun.

Tanaman berbunga atau berbuah sering memerlukan pupuk dengan kandungan fosfor dan kalium yang lebih tinggi untuk mendukung pembungaan dan pembuahan.


Jenis Pupuk:

Pupuk organik (seperti kompos atau pupuk kandang) biasanya memiliki pelepasan nutrisi yang lebih lambat dan bisa digunakan lebih sering tanpa risiko tinggi.

Pupuk kimia atau anorganik sering memiliki konsentrasi nutrisi yang lebih tinggi dan pelepasan cepat, sehingga harus digunakan dengan lebih hati-hati.


Kondisi Tanah:

Tanah yang subur mungkin tidak memerlukan pemupukan sesering tanah yang kurang subur.

Tes tanah bisa membantu menentukan kebutuhan spesifik tanah akan nutrisi.


Cuaca dan Musim:

Musim tanam biasanya memerlukan pemupukan yang lebih sering dibandingkan dengan musim tidak aktif.

Cuaca basah dapat menyebabkan pencucian nutrisi dari tanah, yang mungkin memerlukan penggantian lebih sering, sedangkan cuaca kering bisa meningkatkan risiko pembakaran tanaman jika pemupukan tidak diikuti dengan penyiraman yang cukup.


Petunjuk dari Produk Pupuk:

Selalu ikuti petunjuk penggunaan pada kemasan pupuk. Produsen sering memberikan rekomendasi spesifik tentang frekuensi dan jumlah pemupukan yang optimal.


Efek Pemupukan Berlebihan

Keracunan Tanaman: Terlalu banyak pupuk, terutama yang mengandung nitrogen, dapat menyebabkan keracunan pada tanaman. Gejalanya meliputi daun menguning, layu, dan pertumbuhan yang terhambat.

Kualitas Tanah Menurun: Penggunaan pupuk kimia berlebihan dapat merusak struktur tanah dan mengurangi jumlah organisme tanah yang bermanfaat.

Polusi Lingkungan: Pupuk berlebih yang tercuci ke sungai dan danau dapat menyebabkan eutrofikasi, yang mengurangi kadar oksigen dalam air dan merusak ekosistem air.


Rekomendasi Umum

Untuk tanaman hias: Pemupukan biasanya dilakukan setiap 4-6 minggu selama musim tanam.

Untuk sayuran dan tanaman buah: Pemupukan bisa dilakukan setiap 2-4 minggu selama musim tanam, tetapi sesuaikan dengan kebutuhan spesifik tanaman.

Untuk rumput dan tanaman perkebunan: Pemupukan bisa dilakukan 2-4 kali per tahun, tergantung jenis tanaman dan kondisi tanah.


Kesimpulan

Selalu penting untuk memantau kondisi tanaman dan tanah serta menyesuaikan frekuensi pemupukan berdasarkan pengamatan dan hasil tes tanah. Dengan demikian, Anda dapat memberikan nutrisi yang cukup tanpa menyebabkan kerusakan pada tanaman atau lingkungan.

Resiko Mengaplikasikan Pupuk Secara Berlebihan Atau Terlalu Sering Resiko Mengaplikasikan Pupuk Secara Berlebihan Atau Terlalu Sering Reviewed by Yonif on May 29, 2024 Rating: 5

Pemberian Pupuk Setelah Pruning Anggur Harus Mengandung Apa Saja?

May 29, 2024

Halo Sobat gardener, Setelah melakukan pemangkasan (pruning) pada tanaman anggur, pemberian pupuk yang tepat sangat penting untuk mendorong pertumbuhan tunas baru, pembentukan bunga, dan perkembangan buah yang optimal. Berikut adalah beberapa jenis pupuk dan cara aplikasinya yang umumnya direkomendasikan setelah pemangkasan anggur:

1. Pupuk Nitrogen (N)

Fungsi: Mendorong pertumbuhan vegetatif baru, penting untuk daun dan batang.

Aplikasi: Pupuk nitrogen tinggi seperti urea atau ammonium sulfat dapat diaplikasikan setelah pemangkasan awal untuk merangsang pertumbuhan tunas baru. Gunakan sekitar 50-100 gram per tanaman, disesuaikan dengan ukuran dan usia tanaman.

2. Pupuk Fosfor (P)

Fungsi: Meningkatkan perkembangan akar dan pembungaan.

Aplikasi: Fosfor diberikan dalam bentuk superfosfat atau fosfat batuan. Aplikasikan sekitar 100-150 gram per tanaman, dengan mencampurnya ke dalam tanah di sekitar akar.

3. Pupuk Kalium (K)

Fungsi: Meningkatkan kualitas buah dan daya tahan tanaman terhadap penyakit.

Aplikasi: Kalium sulfat atau kalium klorida dapat digunakan. Aplikasikan sekitar 100-150 gram per tanaman. Pupuk kalium juga membantu dalam pengisian buah setelah pembungaan.

4. Pupuk Organik

Fungsi: Memperbaiki struktur tanah dan menyediakan nutrisi secara perlahan.

Aplikasi: Kompos atau pupuk kandang matang dapat ditambahkan sekitar 2-5 kg per tanaman. Campurkan dengan tanah di sekitar zona akar.

5. Mikronutrien

Fungsi: Memastikan tanaman mendapatkan nutrisi esensial dalam jumlah kecil seperti zinc (Zn), boron (B), mangan (Mn), besi (Fe), dan lainnya.

Aplikasi: Aplikasi foliar (semprotan daun) dengan pupuk mikro dapat membantu. Semprotkan larutan pupuk mikro sesuai dosis anjuran pada kemasan, biasanya setelah pemangkasan untuk memastikan tunas baru mendapatkan nutrisi yang cukup.

6. Pupuk Cair atau Larutan Nutrisi

Fungsi: Memberikan nutrisi segera yang dapat diserap oleh tanaman.

Aplikasi: Pupuk cair yang mengandung campuran NPK dengan perbandingan seimbang atau yang diformulasikan khusus untuk fase vegetatif bisa digunakan. Ikuti petunjuk pada kemasan untuk dosis dan frekuensi aplikasi.

7. Asam Humat dan Asam Fulvat

Fungsi: Meningkatkan penyerapan nutrisi dan kesehatan tanah.

Aplikasi: Produk yang mengandung asam humat atau fulvat dapat ditambahkan sesuai dosis yang dianjurkan, biasanya dicampur dengan air dan disiramkan ke tanah.


Tips Aplikasi Pupuk:

Timing: Pemberian pupuk sebaiknya dilakukan segera setelah pemangkasan untuk mendukung pertumbuhan tunas baru.

Metode: Pupuk granular atau serbuk bisa disebar di sekitar zona akar dan kemudian disiram, sementara pupuk cair bisa disemprotkan langsung ke daun atau disiramkan ke tanah.

Keseimbangan: Pastikan untuk tidak memberikan terlalu banyak nitrogen karena bisa menyebabkan pertumbuhan vegetatif yang berlebihan dan mengurangi produksi buah.

Dengan menerapkan pupuk yang tepat setelah pemangkasan, Anda bisa memastikan tanaman anggur mendapatkan nutrisi yang diperlukan untuk pertumbuhan optimal dan hasil yang baik.

Pemberian Pupuk Setelah Pruning Anggur Harus Mengandung Apa Saja? Pemberian Pupuk Setelah Pruning Anggur Harus Mengandung Apa Saja? Reviewed by Yonif on May 29, 2024 Rating: 5

Cara Penggunaan Pupuk Phonska Untuk Semua Fase Pertumbuhan Anggur Dengan Sistem Kocor

May 29, 2024

 Halo Sobat gardener, Menggunakan pupuk Phonska untuk aplikasi kocor pada tanaman anggur memerlukan pelarutan pupuk dalam air untuk mencapai konsentrasi tertentu dalam satuan ppm (parts per million). Berikut adalah panduan untuk menghitung dan mengaplikasikan Phonska untuk semua fase pertumbuhan anggur.

Menghitung Konsentrasi PPM untuk Pupuk Phonska

Menentukan PPM yang Dibutuhkan:

Masa Vegetatif: 800 - 1200 ppm

Masa Pembungaan: 600 - 800 ppm

Masa Pembentukan Buah: 800 - 1200 ppm

Masa Pematangan Buah: 400 - 800 ppm

Menghitung Berat Pupuk untuk PPM yang Dibutuhkan:


1 ppm = 1 mg/liter

Misalnya, untuk mendapatkan larutan 1000 ppm dalam 10 liter air:

Berat Pupuk (mg) = PPM yang Diinginkan × Volume Air (liter)

Berat Pupuk (gram) = 1000 ppm × 10 liter = 10,000 mg = 10 gram


Langkah-Langkah Penggunaan Pupuk Phonska untuk Kocor

Masa Vegetatif

Dosis: 8-12 gram per 10 liter air (800-1200 ppm)

Waktu Aplikasi: Setiap 4-6 minggu

Cara Aplikasi: Larutkan pupuk dalam air hingga benar-benar larut. Siramkan larutan di sekitar zona akar tanaman.


Masa Pembungaan

Dosis: 6-8 gram per 10 liter air (600-800 ppm)

Waktu Aplikasi: 1-2 minggu sebelum periode pembungaan dan ulangi setiap 4-6 minggu

Cara Aplikasi: Larutkan pupuk dalam air hingga benar-benar larut. Siramkan larutan di sekitar zona akar tanaman.


Masa Pembentukan Buah

Dosis: 8-12 gram per 10 liter air (800-1200 ppm)

Waktu Aplikasi: Saat buah mulai terbentuk dan ulangi setiap 4-6 minggu

Cara Aplikasi: Larutkan pupuk dalam air hingga benar-benar larut. Siramkan larutan di sekitar zona akar tanaman.


Masa Pematangan Buah

Dosis: 4-8 gram per 10 liter air (400-800 ppm)

Waktu Aplikasi: 1-2 minggu sebelum periode pematangan buah dan ulangi setiap 4-6 minggu

Cara Aplikasi: Larutkan pupuk dalam air hingga benar-benar larut. Siramkan larutan di sekitar zona akar tanaman.


Tips Tambahan

Pengukuran Akurat: Gunakan timbangan digital untuk mengukur berat pupuk agar dosisnya tepat.

Pengadukan Rata: Pastikan pupuk larut sepenuhnya dalam air dengan cara mengaduknya hingga benar-benar tercampur.

Penggunaan Air Bersih: Gunakan air bersih untuk melarutkan pupuk agar tidak ada kontaminasi yang mengganggu penyerapan nutrisi oleh tanaman.

Pemantauan: Pantau kondisi tanaman secara berkala untuk melihat respons terhadap pemupukan dan sesuaikan dosis jika diperlukan.

Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan tindakan pencegahan dan pengendalian hama serta penyakit secara berkala untuk memastikan tanaman tetap sehat.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memberikan nutrisi yang tepat untuk tanaman anggur di setiap fase pertumbuhannya menggunakan pupuk Phonska, sehingga mendukung pertumbuhan optimal dan hasil buah yang berkualitas.

Cara Penggunaan Pupuk Phonska Untuk Semua Fase Pertumbuhan Anggur Dengan Sistem Kocor Cara Penggunaan Pupuk Phonska Untuk Semua Fase Pertumbuhan Anggur Dengan Sistem Kocor Reviewed by Yonif on May 29, 2024 Rating: 5

Cara Aplikasi Pupuk Phonska Untuk Semua Fase Pertumbuhan Anggur

May 29, 2024

Halo Sobat gardener,Pupuk Phonska adalah pupuk NPK kompleks yang mengandung nitrogen (N), fosfor (P), kalium (K), dan sulfur (S), yang semuanya penting untuk pertumbuhan tanaman. Berikut adalah panduan penggunaan pupuk Phonska untuk tanaman anggur di semua fase pertumbuhannya:

Kandungan Pupuk Phonska

Nitrogen (N): 15%

Fosfor (P2O5): 15%

Kalium (K2O): 15%

Sulfur (S): 10%


Cara Penggunaan Pupuk Phonska

1. Masa Vegetatif (Pertumbuhan Daun dan Batang)

Tujuan: Mendorong pertumbuhan daun dan batang yang kuat.

Dosis: 200-300 gram per tanaman.

Waktu Aplikasi: Setiap 4-6 minggu.

Cara Aplikasi: Taburkan pupuk di sekitar zona akar, sekitar 30-50 cm dari batang utama, dan kemudian siram dengan air.


2. Masa Pembungaan

Tujuan: Mendukung pembentukan bunga yang banyak dan sehat.

Dosis: 150-200 gram per tanaman.

Waktu Aplikasi: 1-2 minggu sebelum periode pembungaan dan ulangi setiap 4-6 minggu.

Cara Aplikasi: Taburkan pupuk di sekitar zona akar, sekitar 30-50 cm dari batang utama, dan kemudian siram dengan air.


3. Masa Pembentukan Buah

Tujuan: Mendukung perkembangan buah yang optimal.

Dosis: 200-300 gram per tanaman.

Waktu Aplikasi: Saat buah mulai terbentuk dan ulangi setiap 4-6 minggu.

Cara Aplikasi: Taburkan pupuk di sekitar zona akar, sekitar 30-50 cm dari batang utama, dan kemudian siram dengan air.


4. Masa Pematangan Buah

Tujuan: Mendukung pematangan buah yang baik dan meningkatkan kualitas hasil panen.

Dosis: 150-200 gram per tanaman.

Waktu Aplikasi: 1-2 minggu sebelum periode pematangan buah dan ulangi setiap 4-6 minggu.

Cara Aplikasi: Taburkan pupuk di sekitar zona akar, sekitar 30-50 cm dari batang utama, dan kemudian siram dengan air.


Tips Tambahan

Pemantauan: Pantau tanaman secara rutin untuk melihat respons terhadap pemupukan dan sesuaikan dosis jika diperlukan.

Pengolahan Tanah: Sebelum pemupukan, pastikan tanah dalam kondisi gembur untuk memudahkan penyerapan nutrisi oleh akar.

Irigasi: Lakukan penyiraman setelah pemupukan untuk membantu melarutkan pupuk dan memudahkan penyerapan nutrisi oleh tanaman.

Pemupukan Tambahan: Selain Phonska, pertimbangkan juga penggunaan pupuk organik atau kompos untuk meningkatkan kesehatan tanah dan memberikan tambahan nutrisi.

Kombinasi Pupuk: Pada beberapa tahap kritis seperti pembungaan dan pembentukan buah, Anda bisa mengombinasikan Phonska dengan pupuk mikro atau pupuk daun untuk hasil yang lebih optimal.


Catatan

Pemangkasan: Lakukan pemangkasan pada tanaman anggur secara teratur untuk mendukung sirkulasi udara yang baik dan mengurangi risiko penyakit.

Pengendalian Hama dan Penyakit: Lakukan tindakan pencegahan dan pengendalian hama serta penyakit secara berkala untuk memastikan tanaman tetap sehat.

Dengan mengikuti panduan ini, Anda dapat memberikan nutrisi yang tepat untuk tanaman anggur di setiap fase pertumbuhannya, sehingga mendukung pertumbuhan yang optimal dan hasil buah yang berkualitas. 



Cara Aplikasi Pupuk Phonska Untuk Semua Fase Pertumbuhan Anggur Cara Aplikasi Pupuk Phonska Untuk Semua Fase Pertumbuhan Anggur Reviewed by Yonif on May 29, 2024 Rating: 5

List Merk Pupuk di Indonesia yang Bisa Digunakan di Semua Fase Pertumbuhan Tanaman Anggur

May 29, 2024

Halo Sobat gardener, Berikut adalah beberapa merek pupuk di Indonesia yang dapat digunakan untuk tanaman anggur di semua fase pertumbuhannya:

Berikut Listnya:

1. Gandasil D (20-20-20)

Keunggulan: Formulasi seimbang yang mendukung pertumbuhan vegetatif, pembungaan, dan pembentukan buah.

Kandungan: 20% Nitrogen (N), 20% Fosfor (P), 20% Kalium (K), serta mikronutrien seperti Fe, Mn, B, Zn.

Aplikasi: Larut dalam air, cocok untuk kocor dan foliar.


2. NPK Mutiara (16-16-16)


Keunggulan: Kandungan NPK yang seimbang dan dapat digunakan sepanjang musim tanam.

Kandungan: 16% Nitrogen (N), 16% Fosfor (P), 16% Kalium (K).

Aplikasi: Dapat diaplikasikan dengan cara ditabur, kocor, atau foliar.


3. Growmore (20-20-20)

Keunggulan: Pupuk yang cepat larut dan mudah diserap tanaman, cocok untuk semua fase pertumbuhan.

Kandungan: 20% Nitrogen (N), 20% Fosfor (P), 20% Kalium (K), serta mikronutrien.

Aplikasi: Cocok untuk kocor dan semprot daun.


4. Dekastar (18-11-10 + TE)

Keunggulan: Formulasi dengan tambahan mikronutrien yang lengkap, mendukung pertumbuhan optimal.

Kandungan: 18% Nitrogen (N), 11% Fosfor (P), 10% Kalium (K), dan mikronutrien seperti Fe, Mn, B, Zn.

Aplikasi: Dapat digunakan untuk aplikasi dasar dan pemupukan susulan.


5. Petroganik

Keunggulan: Pupuk organik yang mengandung unsur hara makro dan mikro lengkap, meningkatkan kesehatan tanah.

Kandungan: Kandungan nutrisi organik yang seimbang dengan NPK alami.

Aplikasi: Dapat dicampur dengan tanah atau digunakan sebagai pupuk dasar.


6. Hyponex (20-20-20)

Keunggulan: Pupuk larut air dengan formulasi seimbang, cocok untuk semua fase pertumbuhan.

Kandungan: 20% Nitrogen (N), 20% Fosfor (P), 20% Kalium (K), serta mikronutrien.

Aplikasi: Cocok untuk kocor dan semprot daun.


7. Bayfolan (20-20-20)

Keunggulan: Mengandung nutrisi lengkap untuk mendukung semua fase pertumbuhan tanaman.

Kandungan: 20% Nitrogen (N), 20% Fosfor (P), 20% Kalium (K), serta mikronutrien.

Aplikasi: Larut dalam air, cocok untuk aplikasi kocor dan foliar.


8. Mahkota (20-20-20)

Keunggulan: Formulasi seimbang yang mendukung pertumbuhan vegetatif, pembungaan, dan pembentukan buah.

Kandungan: 20% Nitrogen (N), 20% Fosfor (P), 20% Kalium (K).

Aplikasi: Cocok untuk kocor dan semprot daun.


Cara Penggunaan Umum:

Larutan Kocor:

Larutkan pupuk sesuai dosis yang dianjurkan dalam air bersih.

Aduk hingga pupuk benar-benar larut.

Siramkan larutan di sekitar zona akar tanaman.


Aplikasi Foliar:

Larutkan pupuk sesuai dosis dalam air.

Semprotkan pada daun tanaman, hindari penyemprotan saat matahari terik.


Tips Tambahan:

Pemantauan: Pantau kondisi tanaman secara berkala untuk memastikan kebutuhan nutrisinya terpenuhi.

Penyesuaian Dosis: Sesuaikan dosis dan frekuensi aplikasi berdasarkan respons tanaman dan kondisi lingkungan.

Kombinasi dengan Pupuk Organik: Menggunakan pupuk organik bersama pupuk kimia dapat meningkatkan kesehatan tanah dan pertumbuhan tanaman.

Dengan menggunakan salah satu dari merek pupuk ini, Anda dapat memberikan nutrisi yang tepat untuk tanaman anggur Anda di setiap fase pertumbuhannya, memastikan pertumbuhan optimal dan hasil buah yang berkualitas.

List Merk Pupuk di Indonesia yang Bisa Digunakan di Semua Fase Pertumbuhan Tanaman Anggur List Merk Pupuk di Indonesia yang Bisa Digunakan di Semua Fase Pertumbuhan Tanaman Anggur Reviewed by Yonif on May 29, 2024 Rating: 5

Merk Pupuk Allrounder 20-20-20 di Indonesia

May 29, 2024

Halo Sobat gardener, Di Indonesia, salah satu merek pupuk dengan formulasi 20-20-20 yang dikenal baik dan tersedia secara luas adalah Gandasil D. Pupuk ini sering digunakan oleh petani dan pekebun karena kandungannya yang seimbang dan manfaatnya yang dapat mendukung berbagai fase pertumbuhan tanaman, termasuk anggur.


Gandasil D 20-20-20

Gandasil D adalah pupuk lengkap yang larut dalam air dan dapat digunakan untuk aplikasi penyiraman (kocor) maupun penyemprotan (foliar). Pupuk ini mengandung 20% Nitrogen (N), 20% Fosfor (P), dan 20% Kalium (K), serta sejumlah mikronutrien yang penting untuk kesehatan tanaman.


Keunggulan Gandasil D:

Formulasi Seimbang (20-20-20): Ideal untuk mendukung pertumbuhan vegetatif, pembungaan, dan pembentukan buah.

Mikronutrien Lengkap: Mengandung elemen penting seperti besi (Fe), mangan (Mn), boron (B), dan seng (Zn) yang membantu dalam berbagai proses fisiologis tanaman.

Larut dalam Air: Mudah larut dan cepat diserap oleh tanaman, cocok untuk berbagai metode aplikasi.

Serbaguna: Dapat digunakan sepanjang musim tanam.


Cara Aplikasi:

Masa Vegetatif (Pertumbuhan Daun dan Batang):

Dosis: 1-2 gram per liter air

Frekuensi: Seminggu sekali atau setiap dua minggu


Masa Pembungaan dan Pembentukan Buah:

Dosis: 1-2 gram per liter air

Frekuensi: Seminggu sekali atau setiap dua minggu


Masa Pematangan Buah:

Dosis: 0.5-1 gram per liter air

Frekuensi: Seminggu sekali


Langkah-langkah Penggunaan:

Larutkan Gandasil D sesuai dosis yang dianjurkan dalam air bersih.

Aduk hingga pupuk benar-benar larut dalam air.

Aplikasikan larutan pupuk secara merata di sekitar zona akar tanaman anggur.

Untuk aplikasi foliar, semprotkan larutan pada daun tanaman, hindari penyemprotan pada saat matahari terik untuk mengurangi risiko terbakar.


Tips Tambahan:

Pemantauan: Pantau tanaman secara teratur untuk melihat respons terhadap pupuk dan sesuaikan dosis serta frekuensi aplikasi sesuai kebutuhan spesifik tanaman dan kondisi lingkungan.

Kombinasi dengan Pupuk Organik: Mengombinasikan pupuk kimia dengan pupuk organik seperti kompos atau pupuk kandang dapat meningkatkan kesehatan tanah dan keberlanjutan pertanian.

Dengan menggunakan Gandasil D 20-20-20, Anda dapat memberikan nutrisi yang tepat untuk tanaman anggur di setiap fase pertumbuhannya, mendukung pertumbuhan yang optimal dan hasil buah yang berkualitas.

Merk Pupuk Allrounder 20-20-20 di Indonesia Merk Pupuk Allrounder 20-20-20 di Indonesia Reviewed by Yonif on May 29, 2024 Rating: 5
Powered by Blogger.